Anda punya sebuah gagasan untuk disampaikan. Tapi bagaimana cara yang paling tepat untuk menyampaikannya?
Tujuan sudah Anda tetapkan, audiens telah Anda kenali. Kini, untuk
menemukan metode yang paling tepat dan efektif untuk menyampaikan
presentasi, Anda harus membuat kerangka presentasi.
Mulailah dengan judul. Judul akan menjadi jiwa seluruh isi presentasi
Anda. Gunakan judul yang mengajak orang untuk berpikir atau bertindak,
sekaligus juga menarik perhatian.
Identifikasi Topik, Tujuan, dan Audiens
Kita ambil sebuah studi kasus. Anda, misalnya, adalah seorang ahli di bidang budaya belajar. Anda akan memberikan presentasi tentang topik tersebut di hadapan 100 orang profesional dalam sebuah seminar.
Anda mulai menetapkan tujuan presentasi dan karakteristik audiens sebagaimana berikut ini.
Topik: Membangun budaya belajar organisasi.
Tujuan Presentasi: Membuat audiens paham apa ‘budaya
belajar dalam organisasi’ itu, dan memahami cara menerapkannya dalam
organisasi masing-masing, baik organisasi skala kecil maupun menengah.
Audiens:
Siapa Mereka?
Para profesional bidang sumber daya manusia dari berbagai perusahaan
swasta dan sebagian perusahaan BUMN. Rata-rata berusia 40 tahun, dengan
pengalaman sekitar 10 tahun di bidang masing-masing. Jabatan beragam,
mulai dari Manajer Sumber Daya Manusia, Manajer Pelatihan dan
Pengembangan, Manajer Pengembangan Organisasi, staf yang membantu
program pelatihan di perusahaan, dan beberapa orang Direktur Sumber Daya
Manusia.
Apa Yang Mereka Ketahui?
Umumnya audiens telah mengetahui bagaimana cara merancang pelatihan
yang baik, mulai dari identifikasi kebutuhan, menganalisa kesenjangan
antara skill yang diharapkan dengan skill yang saat
ini dimiliki, serta menyusun pelatihan yang tepat. Namun sebagian besar
masih terpaku pada bentuk pelatihan umum, dan belum mencoba menerapkan
kegiatan-kegiatan informal sebagai satu cara membangun budaya belajar.
Apa Yang Ingin Mereka Dapatkan?
Mereka ingin mengetahui tips praktis dan langkah-langkah untuk
memulai budaya belajar di sebuah organisasi, yang relevan dengan
organisasi mereka saat ini. Mereka ingin mendapatkan contoh dan formula
sederhana tentang cara membangun budaya belajar tersebut.
Apa yang kita lakukan tadi baru pada tahap identifikasi topik, tujuan
dan audiens presentasi. Namun dengan adanya informasi yang baik seperti
di atas, menyusun kerangka presentasi akan jauh lebih mudah.
Menyampaikan presentasi pun akan menjadi semakin mudah.
"Menyusun kerangka presentasi akan jauh lebih mudah jika Anda terlebih dahulu mengidentifikasi topik, tujuan dan audiens presentasi.”
Struktur Presentasi
Secara sederhana, sebuah presentasi akan terdiri dari tiga bagian: pembuka, isi dan penutup.
Pembuka
Bagian pembuka menjelaskan topik yang hendak dibahas. Inilah bagian
yang paling penting dalam sebuah presentasi, karena di sinilah Anda
menciptakan motivasi kepada audiens untuk menyimak. Anda harus bisa
menjelaskan mengapa mereka perlu mendengarkan Anda. Mereka ingin
mengetahui “what’s in it for me” (apa yang membuat hal tersebut penting buat saya).
Anda perlu menyusun pembukaan yang kuat, sehingga audiens termotivasi
untuk menyimak. Ini sekaligus juga akan membantu menciptakan momentum
bagi keseluruhan isi presentasi untuk Anda sampaikan.
Isi
Ini adalah bagian di mana Anda menjelaskan topik yang hendak dibahas.
Perhatikanlah: ketika berusaha menyerap informasi baru, audiens
memiliki rentang daya ingat yang terbatas.
Seorang presenter yang baik akan teliti. Ia memilih informasi apa
yang penting dan perlu disampaikan kepada audiens. Ia juga menentukan
informasi mana yang tidak terlalu penting dan dapat dihilangkan dari
pembahasan. Presenter, terutama yang ahli dalam topiknya, biasanya
terjebak dengan berusaha menjelaskan semuanya dengan
selengkap-lengkapnya.
Ingat, audiens bukanlah Anda, yang mungkin sudah belajar dan
menjalani topik tersebut selama bertahun-tahun. Mereka baru akan
mendengarkannya untuk pertama kalinya, dan Anda hanya punya waktu 30
menit sampai satu jam untuk menjelaskannya.
Pilihlah informasi mana yang penting dan mana yang merupakan pelengkap.
Penutup
Pembukaan yang baik akan menyalakan semangat dan motivasi audiens. Di sisi lain, fungsi penutup adalah untuk membuat pesan Anda diingat audiens ketika presentasi berakhir. Di sinilah saat Anda harus memastikan apakah tujuan presentasi Anda berhasil tercapai atau tidak.
Rentang ingatan audiens terbatas. Maka, Anda harus dapat meringkas
esensi presentasi Anda dalam satu kalimat saja, untuk Anda sampaikan.
Jika ringkasan ini berhasil diingat oleh audiens, maka presentasi Anda
adalah presentasi yang berhasil, meskipun mungkin mereka melupakan isi
presentasi yang lainnya.
0 comments
Post a Comment